Suatu pagi saya melihat ayah memeras air dari setengah jeruk lemon dan meminumnya. Beliau juga melakukan face scrub dengan kulitnya. Keheranan, saya pun bertanya, “Ayah ngapain? Bukannya itu asem banget? Ayah gak pernah minum itu sebelumnya, emang bermanfaat?” Dia membalas, “Ayah baca tentang buah golongan citrus yang kaya manfaat, kamu harus coba ini untuk jerawatmu!”
Beberapa tahun yang lalu, pagi hari buatku tak selalu menggugah. Saya bukan tukang begadang jadi saya tak lalu merasa kelelahan saat bangun pagi, tapi entah kenapa perut ini selalu terasa penuh dan malas sarapan, apalagi minum susu. Waktu itu saya sedang menempuh pendidikan dokter, tapi saya justru sama sekali tak paham tentang bahaya toxin terhadap tubuh saya, saya tak pernah memperhatikan apa saja makanan yang masuk ke dalam tubuh saya.
Saya waktu itu berjerawat cukup parah hampir seperti rosacea, BAB saya tidak lancar, moody, punya alergi dan infeksi jamur. Semua masalah ini berlanjut hingga saya hamil. Lalu, seperti yang ibu-ibu lain lakukan saat hamil, saya mencari-cari literatur tentang bagaimana membesarkan bayi yang sehat dan pintar. Saya mulai mengikuti standar normal healthy diet: membuat berbagai macam jus, makan berbagai jenis sayuran yang variatif, ngemil kacang, mengurangi manis serta karbohidrat dan mengonsumsi lebih banyak protein dan lemak hewani. Saat itu kadang saya masih makan junk food dan makanan instan, tapi ajaibnya jerawat saya berkurang dan tak lagi muncul jerawat baru. Alergi saya terhadap seafood dan telur juga hilang. Saya bisa makan telur sebanyak yang saya mau. Saya bahkan makan 12 butir telur setelah melahirkan dan tak satupun jerawat yang muncul di hari berikutnya, saya sangat senang!
Saya ingat apa yang dikatakan ayah saya dulu saat berbicara tentang lemon, saya pun bertanya-tanya, “Apakah semua ini karena saya merubah pola makan? Jika ya berarti mungkin air lemon dan kulitnya itu juga bisa bermanfaat untuk kesehatanku.”
Saya memutuskan untk mencoba. Saya lalu membeli 2 kilo lemon organik segar dan mulai melakukan kebiasaan ayah saya setiap pagi: memeras, meminum air lemon segar dicampur sedikit air murni lalu melakukan face scrub dengan kulitnya. Di hari pertama saya melakukannya, saya merasa benar-benar terbangun, mata terbuka dan terasa segar, kembung saya berkurang dan nafsu untuk sarapan sedikit meningkat. Setelah 2 bulan berlalu, bekas jerawat di wajah saya jauh menipis dan tak nampak lagi di hasil foto, kulit terasa lebih lembut dan saya tak lagi merasa kembung di pagi hari.
Penasaran, saya mencoba mencari literatur tentang lemon, berikut yang saya temukan:
Lemon Membantu Pencernaan
Lemon termasuk golongan bitter/sour-aromatic herbs (tumbuhan pahit-masam beraroma kuat) yang memiliki kemampuan meningkatkan kinerja sistem saluran cerna.(1) Pernyataan ini dikuatkan oleh penelitian lain yang menemukan bahwa meminum 100 ml air jeruk-lemon dapat menginduksi sekresi kelenjar-kelenjar eksokrin pankreas yang berupa enzim-enzim pencernaan dan bikarbonat.(2) Lemon punya efek choleretic dan cholagogue yang menstimulasi sekresi cairan empedu dan produksinya oleh kantong empedu. Sekresi cairan empedu sangatlah penting dalam proses pencernaan dimana penyerapan lemak, vitamin dan mineral larut lemak dan mekanisme pengeluaran racun dari hati terjadi.(3)
Jadi setelah semalam, hati bekerja membersihkan darah dan mengakumulasikan racun atau sisa metabolisme di kelenjar empedu. Saat meminum air jeruk lemon, kantong empedu akan mengosongkan (memuntahkan) tumpukan racunnya sejak semalam. Ini akan membuat pencernaan anda kembali bersih dan merangsang hati untuk menghasilkan cairan empedu lagi untuk mengisi kantong empedu yang telah kosong. Rangkaian proses ini merupakan mekanisme detoksifikasi normal tubuh kita yang sebaiknya dimanfaatkan setiap hari, sangat mudah dilakukan namun punya manfaat yang besar.
Lemon Baik Untuk Kesehatan Kulit
Buah golongan citrus sangat kaya akan antioksidan (flavonoid, polifenol, B-karoten, limonene, camphene, asam oleat dan asam penolik) yang mampu menghambat perombakan serat kolagen di kulit. Kolagen memberi kekuatan, struktur yang rapat dan kesan penuh pada kulit sembari melindungi kulit dari racun.(4)(5)
Tumbuhan pahit/masam telah lama digunakan untuk mensuport sistem pencernaan dan menjaga kesehatan oleh berbagai latar belakang budaya, dimulai sejak abad ke-16 saat tumbuhan-tumbuhan ini pertama kali dikumpulkan untuk mengobati beberapa macam penyakit.(6)
Alat pengecap di lidah manusia telah disiapkan untuk merasakan berbagai macam rasa yang berbeda mulai dari manis, asin, asam hingga pahit. Saat kita mengonsumsi makanan alami seperti sayur mayur, buah-buahan dan rempah-rempah, kita dapat merasakan campuran keempat rasa tersebut. Saat ini pola makan masyarakat modern yang sebagian besar berupa makanan dan minuman instan (kemasan), cenderung hanya menstimulasi alat pengecap rasa manis dan asin saja. Memasukkan kembali berbagai jenis tumbuhan pahit/masam ke dalam diet harian tak hanya bertujuan melestarikan tradisi namun lebih kepada memperbaiki fungsi saluran cerna dan menjaga kesehatan secara umum.
Resep ‘Morning Shot’
Saat anda memutuskan memulai kebiasaan baik ini, awali dengan melihat respon tubuh anda. Mulai dengan seperempat atau seperdelapan bagian lemon lalu tambahkan perlahan setiap hari hingga mencapai setengah bagian atau satu buah lemon. Semuanya untuk memberi kesempatan tubuh menyesuaikan diri dengan tingkat keasaman lemon. Volume air yang ditambahkan untuk mengencerkan air lemon sebaiknya juga tergantung dari tingkat keasaman air lemon yang bisa anda terima. Saya biasanya hanya menambahkan sedikit air untuk mengencerkannya demi mendapat manfaat maksimal.
Apa pengalaman anda dengan buah-buahan golongan citrus? Saya ingin dengar, silahkan ceritakan dibawah!