Suka saus tomat kan? Orang Indonesia pasti selalu sedia saus tomat botolan di meja makan atau dapur. Saus tomat di Indonesia cuma ada dua macam: original (tomato ketchup) dan pedas (namanya berubah jadi saus sambal).
Berbeda dengan ragam saus berbahan tomat yang lazim di negara-negara barat, mereka punya pasta tomat (tomato paste), saus tomat (tomato sauce) yang rasanya sangat berbeda dengan saus tomat (tomato ketchup) di pasaran Indonesia, dan berbagai macam saus berbahan tomat yang diramu khusus untuk hidangan tertentu seperti pizza dan pasta.
Jadi kenapa sih kita harus meributkan saus tomat ini?
Pernahkah anda melihat komposisi di balik kemasan saus tomat atau saus sambal yang ada di meja makan anda? Ya, komposisinya sederhana, tapi rasanya menakjubkan. Herankah anda?
Saya heran.
Bagaimana mungkin saus yang komposisinya hanya air, tomat, cabai dan bumbu rempah bisa seenak itu rasanya? Semua orang pasti bisa membayangkan cabai lumat ditambah air garam dan bumbu, akan seperti apa rasanya. Tidak ada satupun jenis sambal di Indonesia yang rasanya bisa menyamai saus sambal botolan. Sambal pecel lele? Sambal terasi? Sambal tomat matang? Tak ada satupun yang mirip.
Mengapa?
Karena mereka punya rahasia dibalik kata “bumbu rempah”. Produsen saus tomat botol menambahkan penguat rasa kimia (tak hanya MSG) ke dalam campurannya. Tak sedikit juga yang menggunakan bahan dasar utama limbah (bukan tomat atau cabai) untuk membuat produknya, lalu menambahkan pewarna merah agar lebih meyakinkan pembeli. Sudah ramai juga diberitakan tentang penemuan pabrik saus botolan yang tingkat kandungan bahan kimia campurannya (pengawet dan pewarna) melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM.
Kalau saus merk terkenal enggak kan?
Yakin? Percaya dengan rasa spektakuler yang melebihi deskripsi komposisinya?
Untuk saya, akan lebih terjamin sehat dan jauh lebih murah jika saya buat saus sendiri di rumah. Mudah, sehat dan bisa dimodifikasi jadi berbagai resep saus sesuai kebutuhan hidangan.
Pasta Tomat ‘Homemade’ (Homemade Tomato Paste)
Bahan-bahan:
10 buah tomat organik (kulit tomat tidak akan dikupas dan justru memberi aroma yang makin sedap, jadi jika anda menggunakan tomat konvensional yang ditanam dengan pupuk kimia dan disemprot pestisida dan herbisida, bisa dibayangkan berapa banyak zat berbahaya yang terkandung dalam pasta tomat buatan anda nantinya (tak berbeda dengan yang beli di toko dong?)
Panci stainless steel
Blender
Jar kaca ukuran minimal 300 ml.
Cara Membuat:
Cuci tomat dan potong kecil-kecil.
Masukkan tomat ke dalam panci lalu masak tanpa air diatas api kecil.
Tutup panci dan tunggu hingga ada sedikit tomat yang terpanggang sebagian di bawah panci (agak gosong), hal ini akan membuat aroma pasta tomat semakin tajam. Butuh waktu sekitar 15 menit jika anda menggunakan panci stainless steel dengan dasar yang cukup tebal.
Buka tutup panci dan aduk tomat. Pada tahap ini biasanya tomat sudah mengeluarkan banyak air. Jika dirasa air sudah cukup banyak keluar dari tomat, matikan dan tunggu agak dingin.
Setelah agak dingin, masukkan tomat ke dalam blender dan blend sampai halus, lalu saring.
Tuang sari tomat ke dalam panci lalu masak dengan api kecil-sedang sambil diaduk sesekali.
Cek sesekali, bila air sudah semakin berkurang dan sari tomat sudah semakin kental, anda harus lebih sering mengaduk supaya tidak lengket dan gosong.
Saat sari tomat sudah mengental hingga bertekstur seperti pasta, matikan api dan tuang langsung ke dalam jar kaca lalu tutup rapat dan biarkan pasta tomat dingin di dalam jar. Setelah itu anda bisa menyimpannya di dalam kulkas atau freezer.
Penyimpanan di dalam freezer bisa tahan hingga 6 bulan atau lebih. Penyimpanan di kulkas tahan hingga satu bulan.
Pasta tomat ini sengaja tidak diberi bumbu apapun supaya multifungsi, bisa dimodifikasi menjadi saus tomat, saus sambal, saus pasta atau pizza, saus untuk sup atau ramen.
Puree tomat (pulp) yang tidak ikut dimasak juga masih bermanfaat, bisa digunakan untuk pupuk kompos jika anda malas mengkonsumsi.
Selamat Mencoba!